Kamis, Juni 19, 2008
PREPARAT APUS DARAH
1. Mengetahui bagaimana cara membuat preparat rentang Homo (Manusia).
2. Mengetahui bagaimana bentuk keping-keping darah pada Homo (Manusia)
II. ALAT DAN BAHAN
1. Darah (Homo, Kelinci, Aves)
2. Jarum Frangkle
3. Objek glass dan kaca penutup
4. Pewarna Giemsa
5. Mikroskop
6. Pipet tetes
7. Kertas penghisap dan kapas
8. Aqua destilata
9. Methyl Alkohol
III.CARA KERJA
1. Lakukan pengambilan darah Homo pada jari tangan kiri, terutama pada jari manis, tengah atau telunjuk. Atau dapat juga pengambilan dilakukan melalui daun telinga, tusuk pada tempat pengambilan darah dengan jarum frangkle, teteskan darah pada objek glass yang telah tersedia.
2. Tetesan pertama (2-3 tetes) diapuskan pada kertas penghisap, agar terhindar dari kotoran saat penusukan, tetesan selanjutnya teteskan pada objek glass, sedemikian rupa hingga merupakan lingkaran dengan diameter 3-5 mm.
3. Letakkan kaca benda lain pada sisi tepi dari objek glass yang ditetesi darah.Terutama pada muka tetes darah, lalu tariklah ke belakang sedikit sampai kira-kira di tengah lingkaran darah, doronglah kaca benda yang berada di tepi maju ke depan dengan kecepatan dan kekuatan yang sama rata supaya mendapatkan film darah yang tipis sama rata. Arah mendorong yang dilakukan menentukan hasil dari apusan darah.
4. Keringkan di udara dan fixir dengan methyl alcohol selama 3-5 menit, kemudian warnai/tetesi dengan pewarna Giemsa selama 30-45 menit. Kemudian cucilah dengan air melalui pipet tetes, lakukan secara hati-hati dan serap sisa-sisa air dengan tisu penyerap.
5. Keringkan di udara, awetkan dengan kanada balsam dan tutup dengan kaca penutup, dan amati butir-butir sel darah putih pada mikroskop.
PREPARAT METODE PARAFIN
I. TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana cara membuat preparat dengan menggunakan metode paraffin.
2. Mengetahui bentuk-bentuk mikroanatomi organ-organ tubuh hewan percobaan yang dijadikan preparat.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Kotak paraffin dan parafin
2. Pinset
3. Skalpel dan alat bedah lainnya
4. Alkohol
5. Kloroform
6. Pewarna hematoxilin dan eosin
7. Mikrotom
8. Xilol dan xilol alcohol
9. Mikroskop
III.CARA KERJA
1. Hewan percobaan (tikus) dibunuh dan diambil organ-organ dalamnya, seperti jantung, ginjal, lambung, hati, usus, testes, paru-paru dll. Potong organ-organ tersebut dengan ukuran 1 X 1 X0,5 cm.
2. Organ-organ yang diambil kemudian difiksasi dengan buffer formalin atau formalin 4% selama 24 jam.
3. Selanjutnya di dehidrasi dengan direndam dalam alcohol 30, 40%, 50%, 70%, 80%, 90%, alcohol absolute. Masing-masing selama 60 menit.
4. Kemudian sisa alcohol dijernihkan dengan proses clearing, dengan tahapan-tahapan antara lain celupkan organ dalam larutan alcohol : xilol dengan perbandingan 1: 1 selama 40 menit, lalu masukkan kedalam xilol I, xilol II dan Xilol III, masing-masing selama 20 menit
5. Tahap selanjutnya adalah embedding atau penanaman, organ dimasukkan kedalam larutan xilol paraffin dengan perbandingan 1 : 1 selama 20 menit, lalu ke dalam paraffin I, paraffin II dan paraffin III, masing-masing selama 20 menit.
6. Selanjutnya ke proses sectioning atau pengirisan, setelah melalui pendiaman dalam blok paraffin selama beberapa saat kemudian preparat dipotong dengan mikrotom dengan ketebalan kira-kira beberqapa millimeter saja, hasil pengirisan letakkan pada air mendidih dengan suhu 40 derajat celcius dengan tujuan untuk perentangan, lalu dengan objek glass ambil rentangan preparat tersebut lalu taruh diatas hotplate untuk melelehkan paraffin, namun sebelum pengambilan preparat potongan sebelumnya objek glass diolesi dengan albumin:gliserin agar preparat pengirisan dapat menempel pada objek glass.
7. setealah poengeringan dengan menggunakan hotplate mulai memasuki ke dalam proses staining/pewarnaan, dengan proses sebagai berikut, rendam preparasi ke dalam xilol I, II, xilol alcohol 1 : 1, alcohol 96%, 90%, 80%, 70%, 50%, masing-masing selama 5 menit lalu masukkan dalam air lalu lakukan pewarnaan dengan hematohilin selama 7 detik, kemudian bersihkan dengna air.
8. Pewarnaan selanjutnya dengan menggunakan eosin dengna cara sbb, setelah distaining dengan hematoxilin masukkan dalam alcohol 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan kedalam alcohol absolute, lalu masukkan ke dalam eosin, alcohol absolute lagi selama 2 kali kemudian xilol alcohol 1 : 1, xilol I, II, dan III masinh-masing hanya beberapa celupan saja.
9. Proses selanjutnya adalah mounting dan labeling atau penutupan dan pelabelan bahan, preparat yang telah diproses selanjutnya diberi balsam kanada lalu tutup dengan kaca penutup, selanjutnya beri label nama preparat dan keterangan lainnya.
10. Amati preparat yang dibuat dengan menggunakan mikroskop
PREPARAT WHOLEMOUNT EMBRIO AYAM
I. TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana cara membuat preparat wholemount embrio ayam.
2. Mengetahui bagian-bagian dari embrio ayam dan mampu mentaksir kisaran umur dari embrio ayam
II. ALAT DAN BAHAN
1. Telur
2. Gunting biasa dan gunting bengkok
3. Pinset kecil runcing lurus dan pinset runcing bengkok
4. Gelas arloji
5. Bejana
6. Pipet
7. Kertas penyaring
8. Fixative
9. Larutan garam fisiologik (NaCl 0,9%) dengan suhu 40 derajat celcius sebanyhak 1 liter
10. Mikroskop
11. Pewarna hematoxilin dan eosin
III.CARA KERJA
1. Inkubasikan telur selama 33-48 jam dengan tempeatur antara 39-40 derajat celcius.
2. Beri tanda lingkaran pada cangkang telur, kira-kira tepat pada tempat embrio yang akan dibuka, ambil telur yang telah siap, nasukkan telur ini kedalam bejana yang berisi larutan gaam fisiologik yang bersuhu 40 derajat celcius.
3. Tusuklah cangkang pada bagian yang tumpul terutama tepat pada rongga udara, dengan harapan gelembung-gelembung udara akan dapat keluar.
4. Dengan pinset tusuklah bagian yang berlubang dan perlebar lubang dengan pinset tersebut. Bila lubang hasil pembuatan telah mencukupi untuk tempat embrio lalu tuang telur pada cawan petri, lakukan dengan hat-hati usahakan kuning telur tidak bercampur dengan putih telur
5. Siapkan kertas saring yang telah berbentuk lingkaran dengan lubang di pusatnya sesuai dengan ukuran dari embrio yang akan dipindahkan
6. Letakkan kertas saring tepat dengan embrio berada pada lubang pusat kertas saring, kemudian potong membran vitelus telur, usahakan pemotongan dengan hati-hati dengan harapoan membran yang tipis tersebut dapat menempel pada kertas saring.
7. Dengan pelan-pelan angkat kertas saring bersama dengan embrio yang menempel dan pindahkan pada gelas arloji
8. Kemudian bersihkan embrio dari zat kunig telur atau putih telur yang menempel dengan menyemprotkan beberapa tetes akuades pada kertas saring
9. Setelah bersih selanjutnya tetesi embrio dengan formalin untuk membunuh sekaligus mengawetkan embrio tersebut. Selama 30 menit, kemudian dilanjutkan dengan stainingisasi dengan menggunakan hematoxilin.
10. Pewarnaan hematoxilin diawali dengan pembersihan preparat dengan merendam dalam air selama beberapa detik kemudian rendam dalam hematoxilin selama kurang lebih 7 detik, selanjutnya bilas dengan akuades dan mulai masuk ketahap dehidrasi dengan alkohol.
11. Dehidrasi dilakukan setelah staining dengan hematoksilin, dengan tahapan rendam dalam alkohol 50%, 60, 70%, 80%, 90%, alkohol absolut masing-masing selama 10 menit.
12. Kemudian masuk ketahap stainingisasi dengan eosin, dengan tahapan, rendam dalam eosin selama 10 menit pula lalu masukkan ke dalam xilol : alcohol dengan perbandingan berturut-turut 3:1, 1:1, 1: 3 selama 10 menit. Lalu keringkan di udara bebas.
13. Lakukan proses labeling dengan memberi kanada balsam dan tutup dengan kaca penutup, beri label nama preparat, dan amati dengan mikroskop.
Selasa, Juni 10, 2008
Eucheuma denticulatum
Spesifikasi:
Synonims : Eucheuma spinosum (linnaeus) J. Agardh. Thallus silindris, permukaan licin, cartilaginaeus, warna coklat tua, hijau-coklat, hijau kuning atau merah-ungu. Ciri khusus secara morfologis, jenis ini memiliki duri-duri yang tumbuh berderet meling
Sebaran:
Alga ini tumbuh tersebar di perairan Indonesia pada tempat-tempat yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya, antara lain substrat batu, air jernih, ada arus atau terkena gerakan air lainnya, kadar garam antara 28-36% dan cukup sinar matahari.
Potensi:
Alga ini yang diperoleh dari produksi alami dan budidaya merupakan komoditas ekspor dan untuk konsumsi dalam negeri. Di dalam negeri dimanfaatkan untuk bahan makanan, sayuran dan lalapan pada beberapa tempat tertentu di wilayah pantai antara lain di Lombo
Halymenia durvillaei
Thalli gepeng, licin, lunak fleksibel (gelatinous), warna merah tua atau merah muda. Percabangan berselang seling tak teratur pada kedua sisi thallus. Pada thallus bagian bawah biasanya rnelebar dan rnengecil ke bagian puncak. Pinggir thallus bergerigi. K
Sebaran:
Tumbuh melekat pada karang batu hidup atau mati di daerah sisi luar rataan terumbu yang umumnya selalu terendam air dan terkena ombak langsung. Antara lain terdapat di perairan Kepulauan Seribu (Laut Jawa) dan Selat Sunda.
Potensi:Belum dimanfaatkan. Di negara lain seperti Fillpina berpotensi sebagai makanan dan sumber karaginan.
Chondrococcus hornemannii
Spesifikasi:
Thalli pipih, permukaan thalli halus, membentuk rumpun kecil tetapi sangat rimbun saling bertumpukan. Percabangan berselang seling teratur, merapat warna merah-ungu atau pirang.
Sebaran:
Tumbuh umumnya di daerah ujung luar rataan terumbu yang senantiasa teredam air, melekat pada substrat batu dengan holdfast yang berbentuk cakram kecil.
Potensi:
Belum diketahui
Acanthophora muscoides
Spesifikasi:
Thallus silindris, berduri tumpul seperti bulatan lonjong merapat yang terdapat di hampir seluruh permukaan thalli. Percabangan tidak teratur, gembal merimbun di bagian atas rumpun, warna coklat tua. Tinggi rumpun dapat dapat mencapai sekitar 15 cm.
Sebaran:
Tumbuh melekat pada batu di daerah rataan terumbu, biasanya di tempat yang selalu tergenang air dan sering terkena ombak langsung. Sebarannya tidak seluas A. spicifera, agak terbatas pada tempat tertentu saja, misal di Kepulauan Seribu.
Potensi:
Belum dimanfaatkan
Laurencia intricata Lamouroux
Bentuk thallus hampir sama dengan L. nidifica (Thallus silindris, percabangan dichotomous, membentuk rumpun yang rimbun. ) hanya lebih kecil dan lebih memanjang dengan warna merah kehijau-hijauan.
Sebaran:
Sama halnya dengan L. nidifica tumbuh menempel pada batu atau substrat lain di laut, bersifat epifit. Sebarannya tidak begitu meluas dan tidak begitu umum dijumpai.
Potensi:Belum dirnanfaatkan.
Valonia ventricosa J. Agardh
Spesifikasi:
Ciri-ciri umum. Alge menyerupai balon, warna hijau tua, berdinding tipis, dalamnya berisi cairan, melekat pada substrat dengan cakram pelekat, diameter mencapai 3-5 cm, tidak bercabang. Kebanyakan ditemukan soliter.
Sebaran:
Habitat. Banyak ditemukan di zona pasang surut. Hidup menempel pada batu karang atau pecahan karang. Kadang juga sebagai epifit pada tanaman lamun. Sebaran. Asli sebagai alge tropis tetapi sebarannya sampai di perairan subtropics. Banyak ditemukan
Potensi:Manfaat. Belum diketahui Potensi. Belum diketahui.
Ulva fasciata Delile
Spesifikasi:
Ciri-ciri umum. Thallus menyerupai lembaran halus dengan pinggiran yang ikal berombak. Ukuran lebar thallus dapat mencapai 5 cm dengan panjang mencapai 25 cm. Warna thalli umumnya adalah hijau cerah.
Sebaran:
Alga hijau jenis ini umumnya tumbuh di daerah rataan terumbu melekat pada substrat batu atau dapat juga bersifat epifit. Populasi pertumbuhannya dapat berlimpah dan menutupi substrat dengan areal yang meluas. Misal dapat dijumpai di daerah pantai Pameungp
Potensi:
Belum dimanfaatkan secara ekonomis. Kandungan kimianya tercatat sekitar 15% air, 35% abu, 12% serat, 30% karbohidrat, 6% protein dan 1% lemak. Prospeknya adalah untuk makanan (manusia dan ternak) dan bahan farmasi.
Dictyosphaeria cavernosa
Spesifikasi:
Thallus membentuk bulatan berongga seperti bola dengan kulit yang agak kasar berbenjol-benjol, kaku dan agak tebal. Pada kondisi yang agak besar dan menua, bagian atas bulatan thallus pecah sehingga thallus tampak seperti ruangan bola yang terbuka. Warna
Sebaran:
Tumbuh pada substrat batu di daerah terumbu karang. Sebaran agak meluas di perairan laut Indonesia.
Potensi:
Belum banyak dimanfaatkan secara ekonomis. Dibeberapa daerah tertentu di Indonesia seperti di NTB (Lombok), jenis-jenis bulung dimanfaatkan untuk sayuran
Tydemania Expeditions Weber van Bosse
Spesifikasi:
Pertumbuhan thallus tegak bulat-bulat berambut lembut dalam thallus utama seperti tusukan sate dengan interval 1 cm warna hijau tiap gulungan thallus dasar terdapat 4-5 pertumbuhan thalli dengan percabangan dichotomus atau trichotomus.
Sebaran:
Tumbuh pada substrat karang berpasir terutama daerah tubir pada kedalaman 5-30 m jarang dijumpai di dasar paparan terumbu karang di areal dangkal. Keberadaan pada perairan jernih diseluruh wilayah perairan laut Indonesia
Potensi:
Belum diketahui
Bornetella nitida (Harvey)
Spesifikasi:
Pertumbuhan thalli berkoloni, membentuk silinder, tabung; tinggi mencapai 5 cm. Percabangan pada bagian dasar thallus seperti gelungan berisi 24-28 percabangan. Bagian holdfast terdapat akar serabut sebagai alat penempelan pada substrat.
Sebaran:
Habitat. Banyak ditemukan di zona pasang surut. Menempel pada karang yang diselimuti pasir tipis. Juga sering tumbuh dibalik bongkah batu karang yang relatif besar. Sebaran. Asli alge tropis. Tersebar merata di seluruh perairan Nusantara.
Potensi:Manfaat. Belum jelas.
Minggu, Juni 08, 2008
Oseng
Spesifikasi:
Thalli silindris berduri-duri kecil merapat, holdfast membentuk cakram kecil dengan diatasnya secara karakteristik terdapat perakaran/stolon yang rimbun berekspansi ke segala arah. Batang pendek dengan percabangan utama tumbuh rimbun di bagian ujungnya.
Sebaran:
Tumbuh pada substrat batu atau benda keras lainnya, di daerah rataan terumbu Terdapat dengan sebaran yang meluas di perairan Indonesia.
Potensi:
Kandungan kimianya antara lain berupa alginate dan yodium (iodin). Belum dimanfaatkan.
Hormophysa cuneiformis
Ciri-ciri umum. Alge tegak, rimbun, alat pelekat seperti cakram dan rhizoid pendek, bagian pangkal thalli menyerupai tangkai, warna coklat tua. Sepanjang sumbu tegak dan cabang-cabanya, pada kedua sisinya terdapat semacam 'sayap' yang bentuknya tidak te
Sebaran:
Habitat. Hidup di zona pasang surut bagian tengah hingga subtidal. Menempel pada batu karang. Seringkali membentuk koloni, meski tidak luas. Seringkali berasosiasi dengan Sargassum dan Turbinaria. Sebaran. Kosmopolitan di perairan tropis tetapi kad
Potensi:
Manfaat. Dipakai sebagai bahan ekstraksi alginat. Di Filipina dimanfaatkan sebagai kompos. Potensi. Tidak diketahui. Tidak dibudidayakan.
Dictyopteris sp.
Spesifikasi:
Thallus berbentuk batang silindris dengan daun pipih memanjang serta memiliki tulang tengah daun yang jelas. Pinggir daun bergelombang atau bergerigi dan ujung daun ada yang runcing dan ada pula yang tumpul atau rata. Percabangan di atau tri chotomus memb
Sebaran:
Tumbuh melekat pada substrat batu daerah pinggir luar rataan terumbu. Sebarannya tidak begitu meluas dan tidak umum dijumpai antara lain terdapat di perairan pantai selatan Jawa, Selat Sunda dan Bali.
Potensi:
Belum ada. Dalam literatur Dictyopteris spp. disebutkan dapat berguna sebagai obat anti tumor dan anti mikrobial.
TURBINARIA DECURRENS
Ciri-ciri thalli hampir sama dengan jenis lainnya hanya bedanya adalah dalam bentuk daun yang menyerupai kerucut segitiga.
Sebaran:
Hampir sama dengan jenis lainnya hanya dalam hal sebaran terutama sebaran lokal terdapat lebih banyak di daerah rataan terumbu bagian luar atau di tempat-tempat yang lebih banyak terkena ombak langsung.
Potensi:
Belum banyak dimanfaatkan. Kandungan kimia penting berupa alginat dan iodin.
MEDICAL CHECK UP
DetailPaket MCU sangat bervariasi dan dapat dipilih sesuai kebutuhan, dengan biaya mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Ada paket yang dibedakan berdasarkan ada-tidaknya konsultasi dokter (umum/spesialis), paket untuk mendeteksi jenis penyakit tertentu, seperti kanker dan kardiovaskular, bahkan ada pula paket MCU yang dibedakan antar-jenis kelamin dan usia. Pada setiap paket MCU, umumnya terdapat pemeriksaan dasar kesehatan, yang meliputi:
1. PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan ini meliputi:a. Anamnesis (wawancara) untuk memperoleh informasi mengenai keluhan utama pasien serta riwayat penyakit diri dan keluarga.b. Pemeriksaan fisik, yang umumnya meliputi seluruh bagian tubuh pasien, mulai dari pemeriksaan umum (seperti kondisi mental, gizi, nadi, kulit, suhu, rambut kelenjar getah bening dan lain lain) hingga pemeriksaan muka, pembuluh darah, hidung termasuk sinus, mulut, leher, nadi dan tekanan darah, pemeriksaan thorax/dada termasuk payudara, paru dan jantung, dan sebagainya sesuai keluhan pasien.
2. FOTO THORAXDari foto ini, banyak informasi kesehatan yang dapat diperoleh, seperti ada-tidaknya pembesaran jantung dan pembuluh darah besar di dada, gagal jantung, infeksi paru paru, adanya udara berlebih dalam paru paru, tumor paru hingga deteksi kanker paru.Bahkan, foto thorax juga dapat mendeteksi pneumonia SARS.
3. EKG (Elektrokardiogram)Hasil rekaman aliran listrik jantung ini akan tergambar pada kertas kecil panjang. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi kelainan jantung, seperti adanya pembesaran jantung, infark/kematian sel jantung karena kekurangan oksigen, adanya kelainan aliran listrik jantung, radang selaput jantung serta gangguan elektrolit yang berpengaruh pada jantung.
4. TREADMILLAdalah pemeriksaan rekam jantung (EKG) yang dilakukan saat pasien melakukan aktivitas pada ban berjalan. Melalui pemeriksaan ini diharapkan dapat diketahui ada-tidaknya kelainan jantung tersembunyi, yang sulit terdeteksi saat pasien istirahat. Dengan aktivitas berjalan, jantung akan bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh yang meningkat. Hingga suatu titik, jika kondisi jantung sakit, maka jantung tidak akan dapat memenuhi kebutuhan tubuh, yang akan direkam oleh alat EKG tersebut.
5. USG (Ultrasonografi)Adalah pemeriksaan bagian dalam tubuh dengan gelombang suara berfrekuensi tinggi (tidak dapat didengar manusia). Gelombang ini akan dipantulkan oleh bagian dalam tubuh dan ditangkap kembali oleh 'receiver' berupa bayangan dengan kekuatan gradasi yang berbeda-beda pada monitor hitam-putih.Umumnya, USG dilakukan untuk mendeteksi kondisi bagian dalam perut pasien (abdomen), seperti kondisi hati (bentuk, ukuran dan keadaan pembuluh darah), kondisi kandung empedu (ketebalan dinding serta ada-tidaknya batu empedu), kondisi pankreas (bentuk dan polanya), kondisi limpa (ukuran, bentuk dan permukaan), kondisi ginjal, dan sebagainya.
6. PEMERIKSAAN LABORATORIUM (darah)Semua batas normal pemeriksaan penunjang di bawah ini dapat berbeda antar-berbagai laboratorium, sesuai standar masing-masing. Ini dikarenakan perbedaan mesin dan teknik pemeriksaan. Tetapi di bawah ini adalah batas normal yang umum digunakan.
Pemeriksaan ini meliputi:
a. Pemeriksaan darah tepi lengkap, seperti:
- Hemoglobin (pembawa oksigen dalam darah) Batas normal: wanita12-14 g/dl dan pria 13-1 g/dl dalam darah. Bila di bawah normal, disebut anemia.
- Hematokrit (menunjukkan banyaknya sel darah merah dalam plasma). Batas normal: wanita 37-43 vol% dan pria 40-48 vol%,
- Eritrosit (jumlah sel darah merah) Batas normal: wanita 4-5 jt/ul dan pria 4,5-5,5 jt/ul
- Leukosit (jumlah sel darah putih) Batas normal: 5000-10.000 ul.
- Hitung jenis leukosit (jumlah beberapa jenis sel darah putih)- Laju endap darah, untuk menunjukkan infeksi terutama bila diperiksa secara berkala. Batas normal: wanita 0-20 mm dan pria 0-15 mm- Trombosit, untuk menunjukkan jumlah sel trombosit untuk pembekuan darah, yang biasanya menurun pada penyakit demam berdarah. Batas normal: 150.000-400.000/ulb. Gula darahMeliputi gula darah sewaktu, atau gula darah puasa dan gula darah 2 jam setelah makan.
Kedua pemeriksaan terakhir digunakan untuk pemeriksaan yang lebih mendetail untuk kencing manis (diabetes melitus).
Bukan DM Belum pasti DM DMKadar gula darah sewaktu <110>200 mg/dlKadar gula darah puasa <110>126 mg/dlc. Faal Hati, meliputi- Bilirubin total, direct dan indirect.
Pemeriksaan bilirubin direct dan indirect ini digunakan untuk menentukan lokasi gangguan aliran darah, apa kah berada di lokasi sebelum, dalam, atau sesudah organ hati)Batas normal bilirubin total: 0,3-1 mg/l. Bila lebih tinggi dari normal, kemungkinan terjadi penyumbatan atau gangguan aliran bilirubin.
- SGOT (batas normal: 0-37 U/l) dan SGPT (batas normal:0-45 U/l), serta alkali phospatase. SGOT dan SGPT adalah enzim yang terdapat di hati dan akan keluar ke darah saat sel-sel hati rusak/pecah. Jadi peningkatan SGOT dan SGPT yang lebih dari normal, menandakan adanya kerusakan sel-sel hati.
- Pemeriksaan faal hati biasanya digunakan untuk mendiagnosa adanya kelainan atau deteksi lebih lanjut fungsi/sel hati.d.
Faal GinjalPemeriksaan meliputi:
- uji ureum (batas normal 20-40 mg/dl),
- kreatinin (batas normal 0.5-1.5 mg/dl)Kedua pemeriksaan zat diatas ini dapat mendeteksi kemungkinan kerusakan ginjal pada seorang pasien
- asam urat (batas normal 3-6 mg/dl)e.
Profil Lemak, meliputi:
- Uji kolesterol total (batas normal 150-250 mg/dl).
- HDL (high density lippoprotein) dengan batas normal pada wanita 45-65 mg/dl dan pria 35-55 mg/dl
- LDL (low density lippoprotein) dengan batas normal 1-130 mg/dl
- Trigliserida, dengan batasan normal 40-155 mg/dl.Dalam pemeriksaan ini, bila angka uji berada di atas batas normal, berarti tidak normal. Kecuali HDL (lemak baik), yang semakin tinggi nilainya semakin baik pulaf. Golongan darah dan rhesus-nya.
7. PEMERIKSAAN LABORATORIUM (URIN LENGKAP)
Meliputi:
- Warna urin (warna urin dapat menunjukkan adanya perdarahan, infeksi, kelainan darah, kelainan saluran kemih ataupun konsumsi obat obatan/pangan jenis tertentu),
- pH (nilai keasaman urin), dengan batas normal 4.6-8.0
- BJ (berat jenis), dengan batas normal 1.001-1.035,- Glukosa, keton, bilirubin, nitrit (normalnya semua negatif dalam urin)
- Urobilinogen, normalnya 3,2-16 Umol/l
- Eritrosit (normalnya <1 LPB). Peningkatan eritrosit dalam urin menunjukkan adanya infeksi atau batu dalam saluran kemih
- Leukosit (normalnya <5/LPB). Peningkatan leukosit dalam urin menunjukkan adanya infeksi dalam saluran kemih.Pada keadaan normal, kadar protein, glukosa, keton, bilirubin dan darah samar tidak boleh melebihi batas normal
8. PEMERIKSAAN LABORATORIUM (FESES LENGKAP)Meliputi:- pemeriksaan makroskopik (dapat dilihat dengan mata telanjang: konsistensi, warna, darah, lendir). Adanya darah dan lendir menandakan infeksi yang harus segera diobati, yaitu infeksi karena amuba atau bakteri shigella.
- pemeriksaan mikroskopik (hanya dapat dilihat melalui mikroskop: leukosit, eritrosit, epitel, amilum, telur cacing dan amuba).
Adanya amuba menandakan adanya infeksi saluran cerna terhadap amuba tersebut, dan adanya telur cacing menandakan harus diobatinya pasien dari infeksi parasit tersebut.
Jenis-jenis pemeriksaan di atas adalah gambaran singkat mengenai pemeriksaan MCU. Kesimpulan mengenai kondisi kesehatan pasien secara holistik harus dilihat dari anamnesis (wawancara) dan pemeriksaan fisik oleh dokter, serta pemeriksaan penunjang yang saling menunjang dan tidak dapat dipisahkan satu per satu.
Yang perlu diingat, batas normal pemeriksaan laboratorium dapat berbeda, tergantung dari standar laboratorium Anda.
Biasanya, dokter akan melihat apakah masih dalam batas normal, apakah kurang atau lebih dari batas normal, dan berapa banyak kekurangan atau kelebihannya tersebut.
Bila kadar pemeriksaan Anda tidak berada dalam batasan normal, dokter MCU akan memberikan pengarahan seputar kelainan tersebut dan akan menunjuk dokter spesialis untuk pemeriksaan lebih lanjut
WAKTU YANG DIBUTUHKANBerapa lama waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing pemeriksaan itu?Amnesis dokter: 15-60 menitFoto thorax: 5 menitEKG: 5Treadmill: 20 (untuk orang sehat)USG abdomen: 10-20 (tergantung ada/tidaknya kelainan yang harus diteliti)Darah: Untuk mengambil darah, hanya diperlukan beberapa menit. Namun hasil pemeriksaannya membutuhkan waktu, bervariasi tergantung jenis pemeriksaan.Urin: Untuk menampung urin, hanya diperlukan beberapa menit.
Namun hasil pemeriksaannya membutuhkan waktu, bervariasi tergantung jenis pemeriksaanFeses: Umumnya dilakukan di rumah/laboratorium (Bila di rumah, feses sebaiknya dibawa ke laboratorium, kurang dari 1 jam)KAPAN HARUS CHECK UP?Mata: Bila tidak ada keluhan (baik ketajaman penglihatan, radang, atau gangguan lain), tdak perlu dilakukan pemeriksaan. Bagi yang mempunyai keluhan, dianjurkan setiap 2 tahun. Bagi pasien berisiko tinggi dianjurkan minimal setahun sekali.Gigi: Bila tidak ada keluhan, pemeriksaaan sebaiknya dilakukan per tahun. Sedangkan bagi yang berisiko, tergantung rekomendasi dokter gigi.Anamnesis riwayat kesehatan: untuk umur 16-64 tahun sebaiknya setiap 1-3 tahun sekali. Sementara bagi yang berusia di atas 64 tahun, sebaiknya dilakukan setiap tahun.
Tinggi dan berat badan: Setiap kali pemeriksaan dokter.Kolesterol darah/lipid profile: Bila ada faktor risiko (kegemukan, merokok, makan tidak sehat, dan lain-lain) dan keturunan penyakit jantung, dianjurkan setiap tahun sejak usia 30 tahun. Jika tidak, dianjurkan setiap 1-2 tahun sejak usia 35 tahun. Bila ada kelainan, pemeriksaan darah dilakukan setahun sekali (lebih baik jika dilakukan pemeriksaan kolesterol total kasar secara rutin, dengan alat yang dapat dipergunakan di rumah)Gula darah: Bila ada faktor risiko dan keturunan gula (DM tipe 2), dianjurkan setiap tahun sejak usia 30 tahun.
Bila keturunan gula (DM tipe 1), dianjurkan untuk periksa sejak kecil/remaja. Bila tidak, dianjurkan setiap tahun sejak usia 35 tahun.
Bila ada kelainan, pemeriksaan dilakukan setahun sekali (lebih baik jika dilakukan pemeriksaan gula darah kasar secara rutin, dengan alat yang dapat dipergunakan di rumah)Kanker kolon: Bila tidak ada keluhan saluran cerna, dilakukan setiap tahun diawali usia 40 tahunKHUSUS PEREMPUAN:Pap smear: dianjurkan setiap tahun, bagi yang telah berhubungan seksual. Bila hasil baik, ulangi setiap 1-3 tahun, tergantung hasil pemeriksaan dan tingkat risiko kanker serviksPemeriksaan payudara Pemeriksaan sendiri (SADARI) di rumah/dokter, dianjurkan setiap bulan. Bila terdapat benjolan, segera lakukan USG payudara/pemeriksaan mammografi.KHUSUS LAKI-LAKI:Prostat: di atas 50 tahun sebaiknya mulai melakukan pemeriksaan fisik ke dokter. Khusus pria Afrika, Amerika atau pria berisiko tinggi, dianjurkan melakukan pemeriksaan mulai usia 45 tahun.
SISTEM SIRKULASI
Darah manusia bewarna merah, dibedakan merah terang apabila kaya akan oksigen dan merah tua apabila darah kekurangan oksigen.
Volumenya mencapai 1/13 dari berat badan orang dewasa = ± 4,5 – 5 L
Fungsi :
Sebagai alat transportasi/pengangkutan :
-O2 dari pulmo ke seluruh jaringan tubuh
-CO2 dari jaringan pulmo
-Sari-sari makanan dan air
-Sisa metabolism
-Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin
· Sebagai pengatur suhu tubuh
· Sebagai pengatur keseimbangan asam basa
· Sebagai benteng pertahanan tubuh dari serangan kuman penyakit.
-Dibedakan menjadi 2 yaitu : sel darah sebanyak 45% dari darah dan 55% adalah plasma darah.
SEL DARAH
1. ERITROSIT
-Merupakan bagian utama dari sel darah, sekitar 99% dari komponensel darah.
-Bentuk sel bikonkaf, tanpa inti sel.
-Berwarna kekuningan, dengan warna merah yang berasal dari Hb (Hemoglobin) yang mengandung protein hemin/heme (bentuk mineral Fe/zat besi dalam darah) dan globin. Hb digunakan untuk warna biru empedu yang disebut bilirubin.
-Berjumlah 4 – 5 juta butir/mm3
-Dibentuk di sumsum tulang merah, tulang pipih dan pada bati di dalam hati.
-Eritrosit yang telah tua dan mati akan dirombak/diuraikan dalam limpa dan hati.
-Umur eritrosit ± 120 hari.
-Bila kekurangan Hb akan menderita Anemia. Penyakit ini ditandai dengan berkurang mineral Fe dalam Hb. Atau dapat pula akibat eritrosit yang dimakan oleh kuman penyakit.
-Bila darah kekurangan O2 maka darah akan berwarna biru yang disebut dengan Sianosis.
-Bila eritrosit tidak mampu berfungsi kurang dari 120 hari maka akan menderita Thallaasemia yaitu penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya daya ikat eritrosit terhadap O2 dan kegagalan pembentukan Hb dalam eritrosit.
DAYA IKAT Hb TERHADAP GAS-GAS RESPIRASI (LIHAT BAB RESPIRASI)
2. TROMBOSIT
-Bentuk selnya kecil, tidak beraturan dan mempunyai inti.
-Berjumlah sekita 0,6 – 1,0% dari sel darah. Sekitar 200.000 – 400.000 butir/mm3
-Dibentuk disumsum tulang, yang merupakan fragmentasi dari megakariosit (sel pembentuk trombosit).
-Umurnya ± 8 hari.
-Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
-Bila enzim trombokinase tidak dapat dihasilkan dengan baik/kurang dari normal karena jumlah trombosit yang kurang atau rusaknya trombosit maka akan menyebabkan darah sukar berhenti apabila terjadi luka. Penyakit darah sukar berhenti pada saat terjadi luka disebut dengan Hemofilia. Penyakit ini merupakan penyakit genetis/bawaan dari orangtua.
SKEMA PROSES PEMBEKUAN DARAH
Untuk skema pembekuan darah akan dijelaskan dikelas,karena skema tidak terbaca dengan baik.
3 . LEUKOSIT
-Bentuknya tidak beraturan, memiliki inti 1-3 buah yang bentuknya bulat/cekung.
-Berjumlah 0,2% dari sel darah yaitu sekitar 8.000 – 9.000 butir/mm3.
-Bergerak secara amoeboid dan dapat menembus dinding kapiler, sehingga disebut Diapedesis.
-Bersifat fagositosis yang dapat memakan kuman/bibit penyakit.
-Dibentuk di sumsum tulang merah, jaringan reikulo-endotel bagi leukosit granulosit. Sedangkan bagi leukosit agranulosit dibentuk di kelenjar limfa.
-Bila jumlahnya kurang dari standar makam akan menyebabkan penyakit lekopeni.
- Bila jumlahnya melebihi dari jumlah normal maka akan meneyebabkan penyakit lekotosis. Ex : Leukemia, yaitu penyakit kelebihan leukosit hampir mencapai 200.000 butir/mm3. Hal ini karena pembentukan leukosit yang tidak terkendali.
PLASMA DARAH
1. Protein darah yang terdiri dari :
-Albumin, berperanan dalam tekanan oemosis darah.
-Globulin, berperanan dalam pembentukan zat anti, terutama gamma globulin.
-Fibrinogen, berperanan dalam proses pembekuan darah.
2. Serum yaitu cairan yang berwarna bening bila darah diendapkan.
- Bewrarna jernih putih kekuningan
-Mengandung antibodi
-Macam antibodi :
a.Presipitin, berperanan dalam menggumpalkan antigen.
b. Lisin, berperanan dalam menguraikan kuman.
c.Antitoksin, berperanan dalam menawarkan racun.
3. Sari-sari makanan
-Yang terlarut berupa :
a.Glukosa
b.Asam amino
c.Asam lemak
d. Gliserin
- Garam mineral :
a.Kation : Na+ , K+ , Ca2+ , Mg2+
b.Anion : CL- , HCO3- , PO4
GOLONGAN DARAH
Dipelopori oleh Dr.Karl Landsteiner dan Donath, membagi golongan darah berdasarkan antigen (aglutinogen) dan antibody (aglutinin).
Dominansi golongan darah beberapa bangsa secara umum :
-Indonesia : B dan O
-Eropa : A dan AB
-Peru : O
-Australia : A dan O
TRANSFUSI DARAH
- Resipien, yaitu orang yang menerima transfusi darah. Yang harus diperhatikan adalah macam agglutinin dalam plasma darah.
-Donor, yaitu orang yang menyumbangkan atau memberikan darahnya. Yang harus diperhatikan adalah jenis aglutinogen dala eritrosit.
-Aglutinasi, yaitu proses pertemuan aglutinogen pada donor dengan aglutinin pada resipien yang sejenis.
-Yang harus diperhatikan pada donor adalah jenis aglutinogen dalam eritrositnya dan pada resipien adalah macam aglutinin dalam plasma darah/serum darahnya.
ALAT—ALAT PEREDARAN DARAH
1. COR/CARDIAC
-Berfungsi untuk memompa darah
-Terletak di ronggga dada dan di atas difragma.
-Selaput terdiri dari :
a.Perikardium, selaput yang paling luar.
b.Miokardium, selaput bagian tengah yang merupakan otot jantung.
c.Endokardium, selaput paling dalam yang membatasi ruangan pada jantung
-Ruangan terdiri dari :
a.Atrium dextter
b. Atrium sinister
c.Ventrikel dexter
d.Ventrikel sinister
e.Pada bayi yang belum lahir terdapat lubang pada atrium dexter dan atrium sinister.
-Katup terdiri dari :
a.Valvula trikuspidalis, yaitu katup yang membatasi antara atrium dexter dengan ventrikel dexter.
b.Valvula bikuspidalis, yaitu katup yang membatasi antara atrium sinister dengan ventrikel sinister.
c.Valvula semilunaris, yaitu katup yang terdapat pada pangkal aorta.
-Denyut pada orang dewasa secara normal berkisar 70X menit. Untuk mengetahui denyut nadi bisa dengan menggunakan rabaan pada daerah pergelangan tangan, diukur 3 jari kearah dalam. Atau didaerah siku bagian dalam dan dapat pula di daerah bawah telinga dekat leher.
-Pada saat olah raga cor akan memompa darah sebanyak 5 kali dari biasanya. Sehingga bias di asumsikan 5 X ± 5 L.
-Fungsi ruangan pada cor :
a.Atrium, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat masuknya darah yang berasal dari vena tubuh.
b.Ventrikel, yaitu bagian yang berfungsi untuk memompakan darah pada saat meninggalkan cor.
c.Atrium sinister, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima darah dari vena pulmonalis yang kaya akan O2.
d.Atrium dexter, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima darah dari vena cava superior dan vena cava inferior yang kaya akan CO2.
e.Ventrikel sinister, yaitu bagian yang berfungsi untuk memompakan darah yang kaya akan O2 ke seluruh jaringan tubuh.
f.Ventrikel dexter, yaitu bagian yang berfungsi untuk memompakan darah yang kaya akan CO2 ke pulmo.
TEKANAN DARAH
-Sistole, yaitu tekanan darah pada waktu jantung mengecil/kontraksi sehingga tekanan darahnya menjadi besar/tinggi. Berkisar antara ± 120 mmHg.
-Diatole, yaitu tekanan darah pada waktu jantung membesar/relaksasi sehingga tekanan darahnya menjadi kecil/rendah. Berkisar antara ± 80 mmHg.
-Kisaran untuk tekanan darah orang dewasa yang normal adalah 120/80 mmHg.
-Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sphygmomanometer/tensimeter.
-Kelainan pada tekanan darah Hipertensi dan hipotensi.
HIPERTENSI
-Yaitu penyakit tekanan darah tinggi, memiliki angka kisaran di atas normal 120/80 mmHg.
-Ambang batas systole yaitu 140 – 200 mmHg dan diastole yaitu 90- 110 mmHg.
-Gejalanya meliputi sakit kepala, nafas pendek, penglihatan kabur.
-Penyebab terjadinya hipertensi yaitu factor umur, pola makan, obesitas dan genetis.
-Pencegahnya dapat dengan tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, diet makanan rendah garam dan rendah lemak, olahraga teratur dan cukup istirahat bila sedang tegang/stress dan capai.
HIPOTENSI
- Yaitu penyakit tekanan darah rendah, memiliki angka kisaran di bawah ambang batas 120/80 mmHg.
-Gejalanya meliputi sakit kepala/pusing pada saat duduk lalu berdiri, mata berkunang-kunang, mudah capai/mengantuk, sering pingsan.
-Pencegahan dengan makan makanan yang kaya akan garam dan banyak makanan yang banyak mengandung mineral Fe atau zat besi.
CARA KERJA COR
-Darah yang kaya akan CO2 masuk melalui vena cava superior dari tubuh bagian atas dan vena cava inferior dari tubuh bagian bawah menuju ke atrium dexter. Setelah melewati valvula trikuspidalis darah akan menuju ventrikel dexter dan akan keluar dari cor dibawa oleh arteri pulmonalis dexter dan arteri pulmonalis sinister menuju pulmo.
-Darah yang kaya akan O2 dari pulmo masuk melalui vena pulmonalis dexter dan vena pulmonalis sinister menuju cor bagian atrium sinister. Dengan melewati valvula bikuspidalis maka darah akan mengalir menuju ventrikel sinister. Dari ventrikel sinister darah akan keluar dari cor melewati valvula semulinaris yang dibawa oleh aorta menuju jaringan ke seluruh tubuh.
2. PEMBULUH DARAH
-Vena, yaitu pembuluh darah balik yang membawa darah kayaakan O2 menuju cor. Sifat selnya tipis dan tidak elastis.
-Arteri, yaitu Pembuluh nadi yang merupakan pembuluh darah berotot yang membawa darah kaya akan CO2 meninggalkan cor. Selnya bersifat tebal, kuat danlebih elastis.
-Aorta, yaitu arteri terbesar dalam tubuh manusia. Berasal dari ventrikel sinister jantung dan membawa darah kaya akan oksigen ke semua jaringan tubuh dalam peredaran sistemik. Mempunyai sifat arteri kenyal dan dengan itu dapat mengembang sedikit.
-Arteriole, yaitu pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler/percabangan dari arteri.
-Pembuluh kapiler, yaitu pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
- Venula, yaitu percabangan dari vena yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
- Hemeroid/wasir/ambein yaitu pembesaran pembuluh vena pada daerah rectum atau anus sehingga aliran darah menjadi tertahan. Apabila pembesaran pembuluh vena terjadi pada daerah kaki maka akan menyebabkan penyakit varises. Sehingga pembuluh vena Nampak kebiru-biruan dan terlihat menonjol keluar.
SISTEM PEREDARAN DARAH
1. Sistem preredaran darah tertutup
- Yaitu sistem peredaran darah yang SELALU berada/melalui pembuluh darah, tidak pernah langsung masuk ke dalam jaringan tubuh.
- Ex : Semua golongan Vertebrata, termasuk manusia.
-Macamnya :
Sistem peredaran darah rangkap/ganda pada manusia, yaitu sistem peredaran darah yang 2 kali masuk menuju ke cor/jantung, dalam sekali peredaran darah.
Terdiri dari 2 macam :
a.Sistem peredaran darah kecil/pendek, skemanya :
Ventrikel dexter → arteri pulmonalis → pulmo → vena pulmonalis → atrium sinister.
b.Sistem peredaran darah besar/panjang, skemanya :
Ventrikel sinister → aorta → arteri → pembuluh kapiler yang meliputi arteriole
dan venula → vena cava superior dan vena cava inferior → sistema porta hepatica → atrium dexter.
2. Sistem peredaran darah terbuka
-Yaitu sistem peredaran darah yang dapat langsung masuk ke dalam jaringan tubuh dan masuk ke dalam pembuluh getah bening dengan ujung yang terbuka.
-Macamnya adalah sistem peredaran getah bening, yanag mempunyai sifat :
a.Cairan yang dialirkan/diedarkan merupakan cairan getah bening/cairan limfe yang berwarna bening kekuningan.
b.Kandungan zat/partikel yang ada di dalamnya yaitu leukosit, fibrinogen dan trombosit.
c.Pembuluh yang berperanan yaitu pembuluh getah bening atau pembuluh kil.
d.Alat untuk memompa cairan berupa otot yang berada di sekitar pembuluh kil.
e.Terdapat banyak katup disepanjang pembuluh kil.
Macam pembuluh kil/pembuluh getah bening
-Pembuluh kil dexter yaitu pembuluh yang menampung cairan getah bening yang berasal dari kepala, leher bagian kanan, dada dan lengan kanan.
-Pembuluh kil sinister yaitu pembuluh yang menampung cairan getah bening yang berasal dari kepala, leher bagian kiri, dada, lengan kiri dan tubuh bagian bawah.
-Sirkulasi limfe dapat berfungsi :
a.Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.
b.Mengangkut leukosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
c.Membawa emulsi lemak dari usus ke sirkulasi darah.
d.Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme dari tempat masuknya ke dalam jaringan ke bagian lain dalam tubuh.
KELENJAR LIMFA
-Adalah kelenjar getah bening
-Berfungsi untuk mencegah infeksi penyakit/pertahanan terhadap bibit penyakit serta dapat menghasilkan leukosit.
-Ada tonjolan yang terdapat pada bagian tetentu pembuluh kil yang disebut Nodus limfa.
-Nodus linfa terletak di bagian ketiak, leher, pangkal paha, tonsil, amandel, dan jonjot usus.
LIMPA
-Merupakan organ berwarna kemerahan seperti hepar.
-Berukuran ± 10 cm, yang terletak di sebelah kiri belakang ventriculus.
-Disebut juga kura.
-Berfungsi sebagai :
a.Tempat pembuatan leukosit.
b.Tempat pembinasaan kuman penyakit.
c.Tempat pembongkaran eritrosit.
d.Tempat penimbunan darah
e.Pada masa bayi, bersama hepar merupakan tempat pembuatan eritrosit.
ADAB AT-TAHADDUTS WA AL-ISTIMA’
Pendahuluan
Islam adalah diin al-adab, atau agama yang mengajarkan norma-norma luhur dan suci bagi umat manusia. Seorang mukmin yang menjadikan dirinya sebagai kendali diri dalam berbuat dan berbicara, akan menikmati saat-saat diamnya, sementara orang lain pun merasa sejuk berdekatan dengannya.
Ketika ia berbicara, manisnya kata-kata yang keluar dari mulutnya membuat orang yang mendengarnya sadar dan terbimbing kepada kebaikan dan kebenaran. Demikian juga tatkala ia berbuat sesuatu, maka perbuatannya selalu baik, memberi manfaat, dan dapat menjadi keteladanan bagi yang lain. Mukmin seperti ini adalah mukmin yang memiliki sifat-sifat yang dekat kepada Rasulullah saw. yang mulia, di mana diamnya adalah fikir, ucapannya adalah dzikir, dan amalnya adalah keteladanan.
ADAB AT-TAHADDUTS
1. Berbicara yang jelas, mudah difahami oleh setiap pendengar.
Dari ‘Aisyah ra. Berkata:
كَانَ كَلاَمُ رَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ كَلاَمًا فَصْلاً يَفْهَمُهُ كُلُّ مَنْ سَمِعَهُ . رواه أبو داود و أحمد
Adalah ucapan Rasulullah saw. selalu jelas maksudnya dan dipahami oleh setiap orang yang mendengarkannya. (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Dari ‘Aisyah ra. juga berkata: “Bahwa Rasulullah saw, pernah berbicara, sekiranya ada yang menghitung ucapannya pasti terhitung.” Dan dalam riwayat lain: “Beliau tidak mengeluarkan ucapan sebagaimana kalian berbicara.” (HR. Bukhari-Muslim).
2. Berbicara dengan ungkapan yang simpel dan tidak mencari-cari bahasa yang tinggi, sehingga kalimat yang diucapkan tidak memiliki makna yang sulit atau tidak bisa dimengerti.
Khalil bin Ahmad -rahimahullah- pernah ditanya suatu masalah, beliau tidak segera menjawab. Maka penanya berkata, “Apakah pertanyaan ini tidak ada jawabannya dalam pandangan tadi?” Beliau berkata, “Anda sebenarnya telah mengetahui masalah yang Anda tanyakan berikut jawabannya, tetapi saya ingin memberi jawaban yang lebih mudah lagi Anda pahami.”
3. Tidak diulang-ulang kecuali untuk memberikan tekanan makna, karena “Sebaik-baik ucapan adalah yang singkat dan membawa arti, dan seburuk-buruk ucapan adalah yang panjang dan membosankan.”
Abdullah bin Mas’ud ra., memberi nasehat kepada masyarakatnya setiap hari Kamis.
وَإِنيِّ أَتَخَوَّلُكُمْ بِالْمَوْعِظَةِ كَمَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَخَوَّلُنَا بِهَا مَخَافَةً السَّآمَةَ عَلَيْنَا . متفق عليه
Aku selalu memilih waktu untuk kalian dalam memberi nasehat, sebagaimana Nabi saw, memilih waktu untuk kami dalam memberi nasehat karena khawatir membuat jenuh atas kami. (Muttafaq ‘alaih)
Dari ‘Ammar bin Yasir ra berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,
إِنَّ طُوْلَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيْلُوْا الصَّلاَةَ وَأَقْصِرُوْا اْلخُطْبَةَ . رواه مسلم
Sesungguhnya panjangnya shalat seseorang dan pendeknya khuthbah, merupakan bukti kemantapan pemahamannya. Maka panjangkan shalat dan pendekkan khutbah! (HR. Muslim)
4. Ucapan harus bagus, tidak kotor dan munkar (jahat).
Rasulullah saw, bersabda:
كُلُّ كَلاَمِ ابْنِ آدَمَ عَلَيْهِ لاَ لَهُ إِلاَّ أَمْرًا بِمَعْرُوْفٍ وَنَهْيًا عَنْ مُنْكَرٍ وَذِكْرَ اللهِ .
Setiap ucapan anak Adam mencelakannya, bukan menguntungkan, kecuali perintah untuk kebaikan, mencegah kemungkaran, dan dzikrullah.
Agar ucapan kita selalu bagus dan menambah pahala kita dan tidak menambah dosa, maka kita harus menjaga hal-hal berikut:
a. Setiap pembicaraan kita agar selalu membawa unsur perintah shadaqah, atau berbuat baik, atau perdamaian bagi manusia. Allah ta’ala berfirman:
Tiada kebaikan dalam banyak pertemuan mereka, kecuali orang yang memerintahakan shadaqah, atau kebaikan, atau perdamaian bagi manusia. Dan barangsiapa melakukan hal itu untuk mencari ridha Allah, maka niscaya Kami memberinya pahala yang besar. (
b. Meninggalkan pembicaraan yang bukan kepentingan kita untuk membicarakannya.
Rasulullah saw. bersabda,
ِمنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ اْلمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ . رواه الترمذي
Di antara bagusnya keislaman seseorang adalah, ia tinggalkan sesuatu yang tidak ia ada kepentingan dengannya. (HR.Turmudzi)
c. Menjauhi ucapan yang sia-sia dan tidak bermanfaat.
Allah berfirman, Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang dalam shalatnya selalu khusyu’. Dan orang-orang yang dari hal yang tidak berguna mereka selalu bepaling. (
Rasulullah saw. bersabda, Sungguh seorang hamba ketika mengucapkan suatu ucapan, tidak lain hanya untuk membuat orang lain tertawa, ia bisa jatuh di neraka lebih jauh antara langit dan bumi. (HR. Baihaqi)
d. Menyebar-luaskan salam.
Rasul saw bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ وَصِلوُا اْلأرْحَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصَلُّوْا بِالَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا اْلجَنَّةَ بِسَلاَمٍ . رواه الترمذي
Wahai manusia sebar-luaskan salam, sambunglah silaturrahim, berikan makanan, dan shalatlah malam ketika manusia tertidur niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat. (HR Turmudzi)
e. Menahan diri dari ucapan jahat yang tidak membawa kemaslahatan.
Allah berfirman, Janganlah berdebat dengan Ahli Kitab kecuali dengan cara yng baik, kecuali dengan orang yang zhalim di antara mereka. (Al-Ankabut: 46)
Dalam hadits Aisyah ra. dia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya sejahat-jahat manusia kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah orang yang ditinggalkan masyarakatnya karena menghindari ucapan jahatnya. (HR Bukhari)
f. Bersabar dalam berdialog dengan orang-orang bodoh (jahil). Hal ini tidak berarti menerima kehinaan, akan tetapi bisa menahan diri di hadapan faktor-faktor yang memancing emosi dan mencegah diri dari marah, sukarela atau pun terpaksa.
Allah swt. berfirman, Dan hamba-hamba Allah yang Maha Rahman mereka itu berjalan di muka bumi dengan rendah hati. Dan apabila diajak bicara oleh orang-orang yang bodoh (jahil) mereka berkata, ‘selamat.’ (Al Furqan : 63)
Dan Allah memerintahkan kepada Nabi Musa dan Harun as, Pergilah kalian kepada Fir’aun sesungguhnya dia itu melampaui batas. Maka katakanlah kepadanya perkataan yang lembut.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa ketika Rasulullah saw. sedang duduk bersama para sahabatnya, ada seseorang mencaci Abu Bakar ra. dan menyakitinya, tetapi Abu Bakar tetap diam. Lalu ia menyakitinya yang kedua kali dan Abu Bakar pun tetap diam. Kemudian ia menyakitinya yang ketiga kali, maka Abu Bakar membela diri. Ketika itulah Rasulullah saw. bangkit meninggalkan majlis. Abu Bakar bertanya, “Apakah engkau mendapati suatu dosa atas diriku, wahai Rasulullah?”
Rasulullah saw. menjawab,
g. Menjauhi perdebatan, baik dalam kebenaran maupun dalam kebatilan, karena hal itu akan menimbulkan keinginan mencari menang dalam diri akhi, dan lebih suka berapologi daripada menampakkan kebenaran..
Rasul saw bersabda,
مَا ضَلَّ قَوْمٌ بَعْدَ هُدًى ِإلاَّ أُوْتُوا اْلجَدَلَ . رواه الترمذي
Tidaklah suatu kaum tersesat setelah berpegang kepada kebenaran kecuali mereka diberi kegemaran berdebat. (HR Turmudzi).
Ibnu Majah dan Ahmad). Rasul saw bersabda, “Aku pemimpin sebuah rumah di dalam surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meskipun dia yang benar. Dan aku pemimpin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun bercanda. Dan aku pemimpin sebuah rumah di puncak surga bagi orang yang akhlaknya baik.” (HR Abu Dawud)
h. Menjauhi tempat-tempat kejahatan. Yaitu tempat dilakukannya kemungkaran atau dibicarakan di dalamnya ucapan yang menghina atau melecehkan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah swt. berfirman,
Dan apabila kamu melihat orang-orang yang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan yang lain. Dan jika syetan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini) maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zhalim sesudah teringat larangan itu. (Al-An’am: 68)
Dan Allah swt. berfirman, Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela. (Al Humazah: 1)
Rasulullah saw. bersabda,
لَيْسَ اْلمُؤْمِنُ بِطَعَّانٍ وَلاَلَعَّانٍ وَلاَ فَاحِشٍ وَلاَ بَذِيْءٍ .
Tidaklah pantas seorang mukmin pencaci maki, pelaknat, suka berkata keji, dan suka berkata jorok.
Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada kata keji dalam sesuatu kecuali ia akan merusaknya. Dan tidaklah ada sifat malu dalam sesuatu melainkan ia akan menghiasinya.” (HR Turmudzi).
ADABUL ISTIMA’
1. Diam dan mendengarkan sehingga ucapan tidak bercampur baur dan sulit dipahami.
Allah berfirman,
Dan apabila dibacakan Al Qur’an maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian mendapatkan rahmat. (Al-A’raf : 204)
Dari Jabir bin Abdullah ra., ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda kepadanya di Haji Wada’, “Perintahkan manusia untuk tenang.” Kemudian beliau bersabda,
لاَ تَرْجِعُوْا بَعْدِيْ كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ . متفق عليه
Janganlah kalian kembali sesudahku menjadi orang-orang kafir, sebagian kalian memenggal leher yang lain. (Muttafaq ‘alaih)
Dari Anas bin Malik ra., bahwa Rasulullah saw. memberi wasiat kepada Abu Dzar ra. Beliau saw. bersabda,
Hendaklah kamu berakhlaq mulia dan banyak diam, karena demi Dzat Yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidak ada perhiasan bagi seluruh makhluk yang serupa dengan keduanya. (HR. Ibnu Abid Dunya, Bazzar, Thabrani, dan Abu Ya’la)
Abdullah bin Mas’ud ra, berkata, “Demi Dzat Yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidak ada sesuatu di atas bumi yang lebih perlu untuk ditahan lama selain lidah.” (Riwayat Turmudzi).
2. Tidak memenggal ucapan orang lain karena tergesa-gesa atau ingin menguasai kendali forum. Sehingga keinginan Rasulullah saw untuk segera menghafal Qur’an, dilarang oleh Allah dalam firman-Nya:
Dan jangalah kamu menggerakkan lidahmu untuk membaca Al Qur’an karena kamu hendak cepat-cepat menguasainya. (Al-Qiyamah: 16)
3. Menghadapkan wajah kepada pembicara dan tidak berpaling darinya atau membuat orang lain berpaling darinya, selama dalam rangka taat kepada Allah, meskipun ucapan kurang membawa daya tarik ataupun bahasanya kurang indah dan kurang lancar.
Rasulullah saw, bersabda:
لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ اْلمَعْرُوْفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلِقٍ . رواه مسلم
Janganlah kamu meremehkan suatu kebajikan, meskipun sekedar wajah berseri ketika engkau bertemu saudaramu. (HR. Muslim)
4. Tidak menampakkan sikap berbeda karena ucapan saudara kita, meskipun kita sudah lebih tahu, selama pembicara tidak bersalah dalam berbicara.
Rasulullah saw. pernah meminta Ibnu Mas’ud ra. untuk membacakan Al-Quran kepadanya, maka ia menjawab, “Aku membaca untuk Anda padahal ia turun kepada Anda?” Beliau menjawab, Aku sungguh senang mendengar Al-Quran itu dari orang lain.
Imam Ahmad bin Hambal pernah mendengarkan nasihat Al-Muhasibi, sampai beliau memperhatikannya dengan tenang dan akhirnya beliau menangis sampai basah jenggotnya.
5. Tidak menampakkan kepada para hadirin bahwa kamu adalah orang yang lebih ‘alim dibandingkan si pembicara, karena hal itu akan menyebabkan kamu bersikap sombong (takabbur).
Rasulullah saw. bersabda,
اَلْكِبْرُ بَطَرُ اْلحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ .
Kesombongan adalah sikap angkuh kepada kebenaran dan meremehkan orang lain.